RSS

ISBD Manusia dan Lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya. Menurut pasal 1 Undang-Undang no. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi. Ekosistem adalah suatu kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistem kehidupan diman terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistm.
Komponen lingkungan terdiri dari factor abiotic (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan factor biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan tuhan untuk manusia. Lingkungan alam terbentuk karena kejadian alam. Jenis lingkungan lam antara lain air, tanah, pohon udara, sungai dan lain-lain. Lingkungan buatan dibuat oleh manusia misalnya: jembatan, jalan, bangunan rumah, taman kota, dan lain-lain. Ada pula lingkungan alam, tetapi sudah merupakan hasil peradaban manusia. Artinya, lingkungan lam itu sudah mendapat sentuhan tangan manusia. Contohnya, persawahan yang berundak-undak.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan)
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai beikut :
1.      Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh dan berkembang diatas bumi sebagai lingkungan.
2.      Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3.      Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4.      Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5.      Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan berperan serts itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut.
1.      Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
2.      Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3.      Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4.      Memberikan saran dan pendapat.
5.      Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

2.2KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN
1.Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Ada hubungan yang erat antara lingkungan dan manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Sudah sejak dulu manusia mencari lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik bagi kehidupannya. Contoh: manusia menempati daerah yang memiliki sumber mata air, misalnya menempati daerah sekitar sungai, tepi rawa, lereng gunung, dan sebagainya.
Pada saat ini, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu dan pengetahuan dan tekhnologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung dan yang bersifat habitable. Contoh: manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengari sawah-sawah warga. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan tekhnologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkngan alam. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Manusia mengusahakan agar lingkungan mempunyai daya dukung lingkungan hidup dan daya tamping lingkungan hidup secara baik. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Untuk menciptakan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup diperlukan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan hidup mencakup pelestarian daya dukung lingkungan hidup dan pelestarian daya tampung lingkungan hidup. Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Pelestarian daya tampung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy, atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemlihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a.       Mencapai kelestarian hubungan manusia dan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
b.      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c.       Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
d.      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
e.       Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan diluar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatnya kesejahteraan.
Pengelolaan lingkungan yang berhasil akan memberi manfaat atau nilai bagi manusia. Terdapat nilai ekonomi, mental spiritual, nilai ilmiah, dan nilai budaya dari lingkungan. Nilai ekonomi, yaitu menambah penghasilan dari hasil alam, menambah devisa memperluas lapangan kerja, dan lain-lain. Nilai mental spiritual, yaitu lingkungan bisa menambah rasa estetika, rasa keagungan dan mendekatkan diri kepada tuhan. Nilai ilmiah, yaitu lingkungan bisa dijadikan objek penelitian, pengembangan sains, botani, proteksi tanaman, budi daya tanaman, dan penelitian ekologi. Nilai budaya adalah bahwa lingkungan yang khas akan memberi kebanggaan tersendiri bagi warganya.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak kewajiban, dan peran warga Negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:
a.       Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b.      Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang berlaku.
c.       Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d.      Setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e.       Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Sejak awal, manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam perjalanan hidupnya guna mendapatkan kesejahteraan. Manusia membuat, menciptakan, mengerjakan, dan memperbaiki berbagai hal yang ditujukan untuk kepentingan hidupnya. Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersankutan.                                                                                                                                                                   
Di Negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dari pembangunan Negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk Negara dan ditunjukan untuk pemnuhan kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersankutan.Hal yang berkaitan degan penduduk Negara meliputi :
a.       Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan,etos kerja dan kepribadian.
b.      Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah Negara.
Dewasa ini, kualitas penduduk merupakan aspek yang penting bagi kesejahteraan hidup. Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan. Kualitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang dimiliki Negara. Sedangkan kualitas sumber daya tersebut dipengaruhi beberapa faktir, antara lain tingkat pendidikan, keterampilan, kesehatan, etos kerja, dan karakter atau kepribadian.
Penduduk yang besar memiliki potensi sebagai daerah pemasaran produk. Penduduk besar juga memberi dukungan bagi suatu Negara. Negara dianggap besar karena jumlah penduduknya. Penduduk yang besar dan tersebar juga potensial bagi pertahanan Negara. Namun demikian, penduduk besar memiliki potensi besar pula akan munculnya beragam permasalahan.
Dari segi lingkungan, masalah pemukiman merupakan masalah penduduk. Ketika jumlah penduduk kecil dan hidup bersahaja, maka cara hidup dan bermukimnya diserasikan dengan lingkungan. Saat itu, belum muncul masalah lingkungan hidup. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan majunya peradaban, maka cara hidup dan bermukimnya penduduk tidak lagi diserasikan dengan lingkungan. Justru sebaliknya, lingkungan diubah dan dicocokkan dengan cara hidup dan pemukiman manusia.
Lingkungan alam seperti tanah, dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan manusia. Misalnya, perumahan dan fasilitas lain seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hiburan, pasar, jalan, saluran, dan lain-lain. Air tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan makan dan minum, tetapi juga untuk sarana rekreasi seperti taman, kolam, dan air mancur, juga sebagai pembangkit listrik.
Tidak jarang, perombakan lingkungan berakibat pada kerusakan linkungan itu sendiri. Lingkungan telah kehilangan haya dukung lingkungan sebagai akibat tindakan manusia yang berlebihan. Contohnya, pembangunan perumahan dan vila-vila di lereng pegunungan telah mengakibatkan banjir besar pada daerah di bawahnya. Jadi, jumlah penduduk yang semakin besar menyebabkan pemukiman yang terus berkembang dan akhirnya berpengaruh besar pula pada lingkungan
Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak postif dan negative bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya dengan pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir. Pembuatan saluran air, taman kota, penghijauan, penanaman turus jalan, pembutan bendungan, dan lain-lain adalah contoh-contoh kegiatan yang menjadikan lingkungan memberi dampak positif bagi manusia. Perubahan yang positif dari linkungan tersebut tentu saja dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negative, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problema besar yang dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1.      Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2.      Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3.      Erosi dan banjir.
4.      Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5.      Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6.      Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gagal-gatal, batuk, infeksi saluran pernafasan, diare, dan tifus.
Di Indonesia, berhasil diidentifikasi berbagai kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut dikhawatirkan akan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi, terutama manusia yang populsinya semakin besar. Beberapa masalah tersebut antara lain sebagai berikut:
a.       Terus menurunnya kondisi hutan Indonesia. Indonesia merupakan Negara dengan luas hutan terbesar dibanding Negara ASEAN lainnya. Namun, bersama Filipina, Indonesia memiliki laju deforestasi tertinggi. Laju deforestasi yang pada periode 1985-1997 adalah 1,6 juta hektar per tahun meningkat menjadi 2,1 juta hektar per tahun pada periode 1997-2001. Salah satu akibatnya, jumlah satwa Indonesia yang terancam punah memiliki peringkat tertinggi dibandingkan Negara ASEAN lainnya.

b.      Kerusakan DAS ( Daerah Aliran Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Akibatnya, DAS berkondisi kritis meningkat dari yang semula 22 DAS pada tahun 1984 menjadi berturut-turut sebesar 39 dan 62 DAS pada tahun 1992 dan 1998. Pada saat ini diperkirakan sekitar 282 DAS dalam kondisi kritis.


c.       Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. Kerusakan habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut semakin meningkat, khususnya di wilayah padat kegiatan seperti pantai utara pulau Jawa dan pantai timur pulau Sumatera.

d.      Citra pertambangan yang merusak lingkungan. Sifat usaha pertambangan, khususnya tambang terbuka, selalu mengubah bentang alam sehingga mempengaruhi ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan fungsi lingkungan hidup dan berdampak buuk bagi kehidupan manusia. Dengan citra semacam ini, usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat. Citra ini diperburuk oleh banyaknya pertambangan tanpa izin (PETI) yang sangat merusak lingkungan.

e.       Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Sampai saat ini, 90 jenis flora dan 176 fauna di pulau Sumatera terancam punah. Populasi orang utan di Kalimantanmenyusut tajam, dari 315.000 ekor di tahun 1900 menjadi 20.000 ekor di tahun 2002. Huatan bakau di Jawa dan Kalimantan menyusut tajam, disertai rusaknya berbagai ekosistem. Kerusakan ekosistem dan perburuan liar yang di laterbelakangi rendahnya kesadaran masyarakat, menjadi ancaman utama bagi keanekaragaman hayati di Indonesia.

f.       Pencemaran air semakin meningkat. Penelitian pada 20 sungai di Jawa Barat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa angka BOD (Bhiocemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand)nya melebihi ambang batas. Indikasi serupa terjadi pula di DAS Brantas, ditambah dengan tingginya kandungan amoniak. Limbah industry, pertanian, dan rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dari pencemaran air tersebut. Kualitas air permukaan danau, situ dan perairan umum lainnya juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Umumnya disebabkan karena tumbuhnya fitoplankton secara berlebihan (blooming) sehingga menyebabkan terjadinya timbunan senyawa fosfat yang berlebihan. Kondisi air tanah, khususnya diperkotaan, juga mengkhawatirkan karena terjadinya intrusi air laut dan banyak ditemukan logam berat yang melebihi ambang batas.
g.      Kualitas udara semakin menurun, khususnya kota-kota besar. Kualitas udara di 10 kota besar Indonesia cukup mengkhawatirkan, dan 6 kota diantaranya, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Jambi, dan Pekanbaru dalam satu tahun hanya dinikmati udara bersih selama 22 sampai 62 hari saja.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup manusia. Ketahanan hidup amat bergantung pada hubungan yang saling menopang dari lingkungan yang terdiri atas berbagai sistem yang menunjang kehidupan itu ataupun yang saling menyainginya. Bagi manusia, problema lingkungan pada dasarnya timbul kalau terjadi ketidakseimbangan antarmanusia dengan sumber-sumber yang ada dalam lingkungannya. Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang sehingga keseimbangan tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, penelolaan lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan keseimbangan hubungan antar manusia dengan lingkungan itu sendiri.
Masalah kependudukan tidak hanya menciptakan masalah pemukiman dan problema lingkungan. Pertambahan penduduk berpengaruh terhadap tingkat pendidikan. Di Negara-negara yang anggaran pendidikannya rendah biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Pertambahan penduduk yang cepat juga menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program perimbangan antara laki-laki dan perempuan, desa dan kota, serta masyarakat kaya dan miskin.
Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi penduduk. Penduduk yang besar jelas membutuhkan konsumsi dalam jumlah yang besar pula. Pemenuhan konsumsi yang besar, umumnya tidak diimbangi dengan kandungan gizi yang layak.tidak terpenuhinya konsumsi pangan penduduk berakibat pada kelaparan. Demikian pula gizi yang kurang dapat berakibat pada timbulnya penyakit seperti busung lapar dan cacat mental pada anak.
Seiring dengan tidak tercukupinya kebutuhan pangan, maka akan muncul keterbelakangan dan kemiskinan. Keterbelakangan dan kemiskinan ibaratnya adalah saudara kembar. Keterbelakangan dan kemiskinan merupakan “wabah penyakit” yang bisa melemahkan fisik dan mental manusia dan juga berpengaruh negative terhadap lingkunga

2.3 PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DI HADAPI MASYARAKAT
Linkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau permukaan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan atau buatan ).Manusia hidup berkaitan dengan lingkungan,baik lingkungan fisik (alam dan buatan) maupun lingkungan sosial.
Lingkungan sosial seorang manusia (individu) pada dasarnya adalah individu lain atau kelompok individu dengan segala aktivitas dan pranata yang di bentuknya.Seorang manusia pastilah akan hidup di tengah-tengah manusia lain.Manusia hidup dalam lingkungan sosial mereka.Kehidupan dalam lingkungan sosial manusia di tandai dengan adanya beragam aktivitas,aneka ragam interaksi,berbagai pranata yang di bentuk,serta berada dalam suatu lingkungan alam dan buatan sebagai tempat kehidupannya.
1.      Interaksi dalam lingkungan sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,yang menyangkut hubungan timbal balik antara perorangan,antara kelompok manusia,maupun antara perorangan dengan kelompok manusia dalam bentuk akomodasi kerja sama,persaingan dan pertikaian.
Interaksi sosial berbentuk hubungan pengaruh yang tampak dalam kehidupan bersama.Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan masyarakat.Interaksi sosial terjadi antara seseorang dengan kelompok sosial,antara kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya.
Interaksi sosial tersebut bisa dalam situasi perahabatan atau permusuhan ( kerja sama atau konflik),bisa dengan tutur kata,jabat tangan,bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik.Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.
Interaksi sosial juga dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi.Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental.Kontak sosial dapat bersifat primer dan berbentuk sekunder (melalui media perantara,Koran,radio,tv dll).
Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain.Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadiinteraksi sosial.
Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa :
1.      Kerja sama (cooperation )
2.      Akomodasi (accommodation )
3.      Persaingan (competition )
4.      Pertikaian (conflict)
Kerja sama sebagai segala bentuk usaha guna mencapai tujuan bersama.Akomodasi di gunakan dalam dua arti yaitu sebagai suatu keadaan dan sebagai suatu proses.Akomodasi sebagai keadaan menunjukkan kenyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial.Akomodasi sebagai proses menunjukkan pada usaha manusia untuk meredakan pertentangan yaitu usaha mencapai kestabilan.Persaingan merupakan proses sosial di mana seseorang atau kelompok sosial bersaing memperebutkan nilai atau keuntungan dalam kehidupan melalui cara-cara menarik perhatian publik.Pertikaian merupakan interaksi sosial di mana seseorang atau kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menantang lawannya dengan ancaman atau kekerasan.

2. Pranatadalamlingkungansosial
Pranata sosial (dalam bahasa inggris istilahnya institution) menunjukkan pada sistem pola-pola resmi yang di anutsuatu warga masyarakat dalam berinteraksi.Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantab gunamemenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.Sistem norma khusus di maksudkan sebagai sistem aturan-aturan artinya prilaku itu berdasarkan pada aturan-aturanyang telah di tetapkan
Contohnya permainan silat yang di peragakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu kejuaraan.Contoh pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang di tetapkan,sedangkan contoh kedua merupakan pranata sebab berlangsung dalam situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah di tetapkan.
 Kehidupan masyarakat memiliki beragam pranata.Makin besar dan kompleks kehidupan masyarakat makin banyak jumlah pranata yang ada.penggolongan pranata berdasarkan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Ø  Beberapa ragam pranata tersebut sebagai berikut :
1.      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan
Misalnya: perkawinan, pengasuhan anak,pergaulan antar kerabat dan sistem istilah kekerabatan.
2.      Panata-pranata ekonomi,antara lain pertanian,peternakan,barter,industri dan perbankan
3.      Pranata-pranata pendidikan
Misalnya model pendidikan,jenjang pendidikan,pemberantasan buta aksara dan perpustakaan
4.      Pranata-pranata ilmiah,antara lain metodologi ilmiah,penelitian dan pengukuran
5.      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni,seperti berbagai kesenian,olahraga dan kesusastraan.
6.      Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan tuhan atau alam ghaib.Misalnya upacra semedi,bertapa,penyiaran agama dan ilmu ghaib
7.      Pranata-pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat,Seperti kepolisian,kehakiman,pemerintahan,demokrasi,tentara dan lain-lain
8.      Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup,Seperti pemeliharaan kecantikan,kebugaran,kesehatan dan kedokteran.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar