BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pengetahuan
deklaratif dan prosedural
Kemampuan
metakognisi memiliki hubungan dengan pengetahuan. Dalam dunia pendidikan, untuk
meningkatkan kemampuan metakognitif, peserta didik perlu memiliki,
menyadari, dan memahami tiga atau dua jenis pengetahuan isi. Kedua jenis pengetahuan
itu adalah pengetahuan deklaratif (declarative knowledge), dan
pengetahuan prosedural (procedural knowledge).
1.
pengetahuan deklaratif
Pengetahuan
deklaratif adalah informasi faktual yang diketahui oleh seseorang. Pengetahuan
ini dapat diungkapkan baik dengan lisan maupun tulisan. Contoh dari pengetahuan
ini misalnya adalah seorang peserta didik mengetahui bahwa formula untuk menghitung momentum dalam mata pelajaran
fisika. Formula momentum adalah massa dikalikan dengan kecepatan.
Pengetahuan deklaratif rentangnya sangat beragam, bisa berupa pengetahuan
tentang fakta (misalnya, bumi berputar mengelingi matahari dalam kurun waktu
tertentu), generalisasi (setiap benda yang di lempar ke angkasa akan jatuh ke
bumi karena adanya gaya gravitasi), pengalaman pribadi (apa yang diajarkan oleh
guru sains secara menyenangkan) atau aturan (untuk melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan maka pembilang harus disamakan
terlebih dahulu).
Menyatakan proses penjumlahan atau pengurangan pada bilangan pecahan
menunjukkan pengetahuan deklaratif, namun bila siswa mampu mengerjakan
perhitungan tersebut maka dia sudah memiliki pengetahuan prosedural. Guru dan
siswa yang mampu menyelesaikan soal melalui rumus tertentu atau menterjemahkan
teks bahasa Inggris adalah contoh kemampuan pengetahuan prosedural lainnya.
Seperti halnya siswa yang mampu berenang dalam satu gaya tertentu, berarti dia
sudah menguasai pengetahuan prosedural hal tersebut, dengan kata lain
penguasaan pengetahuan ini juga dicirikan oleh praktek yang dilakukan.
Dari penjelasan sebelumnya, juga terdapat beberapa hal yang tentu saja
berhubungan dengan pengetahuan deklaratif itu sendiri. Hal-hal tersebut adalah
:
a.
Beberapa Prinsip Tentang Perolehan Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan
Deklarati baru diperoleh bila suatu proposisi baru disimpan bersama proposisi
yang berhubungan dalam jaringan proposisi.Beberapa prinsip tentang perolehan
pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
1) Proposisi baru mencambuk
pemanggilan pengetahuan sebelumnya melalui penyebaran aktivasi
2) Proposisi baru dan pengetahuan
sebelumnya dapat menstimulasi timbulnya proposisi-proposisi baru lainnya
(proposisi ini disebut elaborasi)..
3) Semua proposisi baru (baik
yang disajikan oleh lingkungan maupun yang timbul dari diri seseorang)
b.
Pemanggilan dan kontruksi Pengetahuan deklaratif
Suatu proses pemanggilan biasanya dimulai bila seseorang bertanya pada kita
atau bila kita membaca suatu pertanyaan.Bila pertanyaan itu datang dari sumber
luar, pertanyaan itu harus diubah dahulu menjadi proposisi yaitu media peyajian
internal. Bila hal ini telah dilakukan, konsep dalam proposisi itu akan
mengaktifkan bagian dari jaringan proposisi yang berhubungan dengan konsep itu.
Aktivas akan menyebar pada konsep yang lain sehingga suatu proposisi secara
keseluruhan teraktivasi. Lalu proposisi tang telah teraktivasi ini diteliti
untuk melihat apakah proposisi ini dapat menjawab pertanyaaan yang diajukan.
Bila dapat, proposisi itu diterjemahkan ke dalam ucapan atau jawaban tertulis dan dikeluarkan
ke lingkungan. Bila proposisi itu tidak menjawab pertanyaan dan mash ada waktu
untuk mencari jawaban, pencariann diteruskan dengan membiarkan aktivasi
menyebar hingga proposisi lainnya teraktivasi dan diharapkan dapat memberikan
jawaban. Akan tetapi, bila tidak ada waktu lagi untuk pencarian selanjutnya,
orang yang bersangkutan dapat membuat penerkaan didasarkan pada pengetahuan
yang tersedia.
c.
Elaborasi Pengetahuan Deklaratif
Elaborasi ialah proses penambahan pengetahuan
dengan informasi yang sedang dipelajari.
Elaborasi mempercepat pemanggilan dengan dua cara. Pertama, elaborasi
menyediakan alternative cara untuk pemanggilan agar aktivasi menyebar. Kedua,
elaborasi menyediakan informasi tambahan yang berguna untuk mengonstruksi
jawaban yang tampak.
Elaborasi
dapat mengambil beberapa bentuk, sebagian ada yang lebih efektif sebagai
perangsang pemanggilan. Elaborasi yang efektif mengikat menjadi satu bagian
propsisi yag ingin diingat seseorang dan menstimulasi pemanggilan apa yang
dipelajari. Elaborasi yang kurang efektif tidak melakukan hal itu.
Prinsip
penyebaran aktivasi memberikan penjelasan tentang mengapa elaborasi yang tepat
lebih baik untuk menghafal daripada elaborasi yang tidak tepat.Elaborasi yang
tepat tidak menyediakan kesempatan bagi penyebaran aktivasi untuk menjauhi
informasi yang harus diingat.Hal ini tidak berarti elaborasi yang tidak tepat
selalu mempunyai efek yang negatif. Selain untuk menghafal informasi,misalnya
berpikir divergen, elaborasi tidak tepat dapat lebih efektif daripada elaborasi
yang tepat. Belum banyak penelitian yang dilakukan tentang efek dari berbagai
bentuk elaborasi terhadap situasi-situasi berpikir divergen.
d.
Organisasi Pengetahuan Deklaratif
Organisasi ialah proses pembagian himpunan informasi menjadi sub-sub
himpunan. Misalnya, siswa-siawa yang baik bila diberi tugas membaca, akan
melakukan elaborasi terhadap informasi yang mereka baca. Ini berarti mereka
memikirkan gagasan, contoh, gambaran mental, atau perincian yang berhubungan.
e.
Pertolongan Elaborasi dan Organisasi dalam Pembelajaran
Banyak yang dapat dilakukan melalui pengajaran atau materi tambahan untuk
meningkatkan penggunaan proses elaborasi dan organisasi pada para siswa.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh para guru untuk merangsang
elaborasi antara lain ialah meminta siswa membentuk gambaran mental, menggunakan
analogi untuk materi pelajaran yang tidak dikenal siswa dan demikian abstrak
sehingga tidak dapat menimbulkan gambaran mental atau meminta para siswa untuk
membentuk elaborasi. Prosedur lain yang dapat memperlancar organisasi adalah
meminta para siswa untuk memberikan contoh konsep-konsep baru meminta mereka
untuk melengkapi suatu garis-garis besar pelajaran, atau menggunakan kata-kata
untuk merangsang organisasi.
Dengan demikian, lebih baik kita memperhatikan
hal yang tidak baik daripada yang baik dilakukan untuk merangsang perolehan
pengetahuan deklaratif. Hal yang sudah jelas ialah tidak menyajikan materi
pelajaran baru dengan cara mengurangi kebermaknaannya dan organisasi.
2.
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural
adalah pengetahuan bagaimana seseorang melakukan sesuatu, pengetahuan bagaimana
performans seseorang dalam menjalankan langkah-langkah dalam suatu proses.
Contoh dari pengetahuan ini adalah seorang peserta didik mengetahui masa suatu
benda, kecepatannya, dan bagaimana prosedur menentukan momentum
benda tersebut.
Pengetahuan
prosedural meliputi pengetahuan tentang
keterampilan khusus, tahapan sistematis mengenai sistem program (meliputi;
input, proses, dan output). Prosedur berarti tahap
demi tahap suatu proses untuk mencapai hasil yang diharapkan. Penguasaan
pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses, misalnya, siswa dapat
melaksanakan penelitian melalui proses yang bertahap, yaitu (1) merumuskan
pertanyaan (2) merumuskan latar belakang pemikiran (3) merumuskan hipotesis (4)
menguji kebenaran hipotesis melalui eksperimen (5) analisis hasil atau
menyimpulkan bahwa hipotesis benar atau salah (6) merumuskan hasil penelitian.
a.
Belajar Pengetahuan Prosedural
Perbedaan
utama antara ahli dan bukan ahli dalam suatu bidang ialah ahli mempunyai jauh
lebih banyak pengetahuan prosedural tentang bidang itu.Para ahli mempunyai
aturan-aturan khusus untuk memanipulasi informasi.
Tujuan
pendidikan umum ialah bukan untuk menghasilkan kampiun-kampiun catur, ahli
elektronika, atau fisika, tetapi untuk menghasilkan ahli dalam keterampilan
dasar.Ahli dalam keterampilan dasar, seperti ahli dalam disiplin-disiplin
tertentu, adalah persoalan memiliki pengetahuan prosedural yang tepat. Jadi,
penting untuk mengetahui bagaimana pengetahuan prosedural itu diperoleh dan apa
yang dapat dilakukan untuk memperlancar perolehan pengetahuan ini.
Sebagai
langkah pertama dalam memahami perolehan pengetahuan prosedural, penting untuk
membedakan antara dua bentuk prosedur sebab proses belajar untuk masing-masing
bentuk agak berbeda. Prosedur pengenalan-pola mendasari kemampuan untuk
mengenal dan mengklasifikasikan pola-pola stimulus internal dan
eksternal.Prosedur urutan-aksi mendasari kemampuan untuk melakukan urutan operasi
terhadap simbol-simbol.
1.
Bantuan Pembelajaran untuk Generalisasi
Guru dan bahan-bahan
pengajaran dapat merangsang proses generalisasi dengan memilih contoh-contoh
konsep yang tepat untuk disajikan. Juga, para siswa menjadi lebih tidak
tergantung dalam belajar bila mereka mengetahui bagaimana mencari atau
mengungkapkan macam-macam contoh yang tepat.
2. Pertolongan Pembelajaran untuk
Diskriminasi
Dalam generalisasi, seleksi dan urutan contoh-contoh merupakan hal yang
penting untuk meningkatkan kemungkinan bahwa seorang siswa akan membentuk
produksi pengenalan-pola yang benar. Dalam diskriminasi, hal yang penting ialah
seleksi dan urutan noncontoh.
b.
Perolehan Prosedur-prosedur Urutan-Aksi
Belajar urutan aksi merupakan proses yang lambat
dengan membuat banyak kesalahan. Menurut teori Anderson, urutan-urutan aksi
dipelajari dengan cara seperti berikut. Mula-mula si pelajar menyajikan suatu
urutan aksi dalam bentuk deklaratif.Lalu berkembang suatu penyajian prosedural
dari urutan aksi dengan pengalaman dalam mencoba menghasilkan urutan-aksi.
Proses perubahan dari tindakan yang dibimbing
oleh pengetahuan deklaratif ke tindakan suatu urutan aksi yang dibimbing oleh
pengetahuan prosedural disebut oleh Anderson sebagai kompolasi pengetahuan.
Istilah ini menyarankan suatu analogi dengan computer. Kompilasi pengetahuan
merupakan suatu proses pembentukan suatu penyajian untuk urutan-urutan aksi
yang menuju pada tindakan yang lancar dan tepat.
Kompulasi pengetahuan terrdiri atas dua
subproses proseduralisasi dan komposisi. Proseduralisasi ialah pengguguran
perangsang-perangsang dari pengetahuan deklaratif, sedangkan komposisi ialah
penggabungan beberapa prosedur menjadi satu prosedur.
1. Proseduralisasi
Langkah pertama dalam belajar urutan aksi ialah menciptakan suatu penyajian
proporsional untuk prosedur.Langkah kedua ialah menciptakan satu produksi untuk
menyajikan setiap langkah dalam urutan aksi.Kedua langkah ini terjadi selama
proseduralisasi.
2. Komposisi
Suatu proses lain dalam
belajar urutan-urutan aksi disebut komposisi. Selama komposisi, beberapa
produksi digabung menjadi satu.Produksi-produksi yang dihasilkan dari
proseduralisasi itu kecil karena memori kerja tidak mempunyai ruangan untuk
penciptaan langsung produksi-produksi besar dari pengetahuan deklaratif.
Agar teradi komposisi suatu
urutan dari dua produksi harus aktif dalam memori kerja pada waktu yang sama.
Sistem akan memperhatikan bahwa aksi produksi pertama menimbulkan kondisi untuk
produksi yang kedua. Hasilnya merupakan suatu produksi baru yang mempunyai
kondisi produksi pertama dan aksi-aksi kedua produksi.Kondisi produksi kedua
hilang sebagai informasi yang tidak diperlukan.
c.
Strategi Megajarkan Pengetahuan Prosedural
Walaupun strategi mengajar
untuk generalisasi, diskriminasi, proseduralisasi, dan komposisi pada
umumnya memiliki perbedaan, ada pula strategi yang dapat digunakan untuk setiap
macam pengetahuan prosedural.Strategi ini ialah latihan yang diikuti dengan
umpan balik.Apabila prosedur ini merupakan pengenalan-pola, kesempatan untuk
mengklasifikasikan contoh-contoh baru dari pola hendaknya diberikan.
Bentuk-bentuk soal yang
disajikan dan sifat umpan balik berbeda, tergantung pada proses belajar yang
dilakukan. Misalnya,proseduralisasi umpan balik tentang ketepatan lebih sesuai
daripada umpan balik tentang kecepatan. Sebaliknya, latihan dan umpan balik
tidak diperlukan untuk belajar pengetahuan deklaratif.Dalam kenyataannya, bila
kita menggunakan latihan dan umpan balik (dalam bentuk latihan menghafal) untuk
belajar pengetahuan deklaratif, kita dapat mengingat pengetahuan itu kurang
baik dibandingkan dengan bila kita melatih pengetahuan ini hanya sekali, tetapi
mencoba memahaminya, melakukan elaborasi dan organisasi terhadap pengetahuan
itu.
0 komentar:
Posting Komentar