RSS

PIP Unsur-unsur Pendidikan

BAB 1
PENDAHULUAN

I.       LATAR BELAKANG
 Dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari dunia pendidikan.
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mencapai kehidupan yang sejahtera. Dalam pendidikan, terdapat  beberapa aspek yang dapat mempengaruhi perkembangan perilaku dan pribadi suatu individu yang harus di pahami bersama, diantaranya adalah pendidikan fisik dan psikomotorik dan lain-lain.
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih moderan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya..
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Oleh karena pentingya pendidikan maka diperlukan pemahaman yang utuh tentang pendidikan dan komponen yang menjadi unsur pendidikan. Serta bagaimana korelasi antar unsur tersebut sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud. 

II.    RUMUSAN MASALAH
2.1 Apakah pengertian dari pendidikan ?
2.2 Apa saja komponen yang meliputi unsur pendidikan ?
III. TUJUAN PENULISAN
  1. Mnengetahui arti pendidikan.
  2. Memahami unsur-unsur pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam kamus bahasa Indonesia kata pendidikan adalah kata gabungan yang berasal dari kata didik dengan mendapat awalan pen- dan akhiran –an yang berarti pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia.
Dalam ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Proses tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan paksaan, latihan untuk membentuk kebiasaan, dan latihan untuk membentuk kata hati.
Dari pengertian lughawi di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan itu merupakan proses mengubah keadaan anak didik dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik dan layak baginya.
Marimba, seorang pakar filasafat pendidikan merumuskan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau tuntutan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
Kepribadian utama.
Pengertian pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu, pendidikan dalam arti luas dan pendidikan dalam arti sempit. Terlepas dari pengertian sempit dan luas, yang jelas pendidikan merupakan suatu proses interaksi yang terjadi antara seseorang denga lingkungan sekitarnya. Dalam proses pendidikan tersebut ada beberapa masalah pokok atau unsur utama yang harus ada, yaitu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, materi pendidikan, dan cara atau metode pendidikan.

Menurut fungsinya definisi pendidikan adalah pendidikan sebagai proses transformasi budaya, pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara, pendidikan sebagai tenaga kerja.
Definisi tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta segi serba keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhanya (vertikal).
Jadi pendidikan adalah suatu proses memanusiakan manusia melalui pengajaran atau di Indonesia pendidikan dapat kita fahami dari pengimplikasian pendidikan itu ke mana arahnya,seperti yang di definisikan oleh GBHN “Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan bedasarka pancasila serta Undang-undang dasar 1945 diarahkan untukmeningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa.”
Namun tercapainya suatu pendidikan itu sendiri harus kita telaah tentang apa saja yang ada di dalamnya atau kata lainya pendidikan memiliki unsur-unsur yang memadai untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.


2.2 UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
      Sistem pendidikan nasional merupakan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara menyeluruh. Unsur pendidikan adalah semua hal yang berkaitan dengan jalanya proses pendidikan. Jika salah satu komponen tidak ada, proses pendidikan tidak akan bisa dilaksanakan. Unsur-unsur dalam pendidikan meliputi :
1.      Subyek yang dibimbing (peserta didik)
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)
ü  Komunikasi
ü  Kesengajaan
ü  Kewibawaan
ü  Normatif
ü  Unsur anak
ü  Unsur kedewasaan
4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan)
7.      Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Penjelasan :
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik ini mempunyai status sebagai subjek, yaitu yang diberikan pendidikan. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri-ciri peserta didik yang harus dipahami oleh pendidik adalah:
§  Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik
§   Individu yang sedang berkembang
§  Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
§  Individu yang mempunyai kemampuan untuk mandiri.

      Seorang pendidik memiliki kepentingan untuk mengetahui usia perkembangan setiap peserta didik, sebab perkembangan antara satu peserta didik dengan lainya itu berbeda, dan itu bergantung pada kondisi fisik dan lingkungan yang mempengaruhinya.

2. Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang mampu membawa peserta didik ke arah kedewasaan.
Sedangkan secara akademis pendidik adalah tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dansebutan lain yang sesuai dengan kekhususanya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Jadi, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada pendidikan tinggi. Artinya pendidik harus memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan ruhani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)
Interaksi eduktif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat pendidikan. Di dalam interaksi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
ü  Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.A pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
ü  Kesengajaan
Komunikasi yang terjadi itu merupakan suatu proses kesengajaan perbuatan yang disadari oleh orang dewasa demi anak.
ü  Kewibawaan
Perbuatan orang dewasahendaknyaada unsure wibawa dalam arti diharapkan baik secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa tadi patuh akan hasil didikan orang dewasa. Secara sukarela (kewibawaan adalah pengaruh yang diterima dengan sukarela dan dimiliki oleh orang dewasa. Wibawa timbul dengan sendirinya, tidak dibuat-buat, sebab kewibawaan itu sesuatu kelebihan yang ada dalam diri orang dewasa tadi sehingga anak merasa :
a, Dilindungi
b, Percaya
c, Dibimbing
d, Menerimanya dengang sukarela


ü  Normatif
Yaitu adanya komunikasi tadi dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma adat,agama, hokum,social, dan norma pendidikan formal. Normative ada dua bentuk yaitu,
1.      Norma Sosial
Meliputi :
1.      Ketentuan nilai baik dan buruk
2.      Sopan santun dalam pergaulan
3.      Adat istiadat
4.      Gotong royong
2.      Prinsip Dedaktik(Pelajaran Ordik)
Meliputi :
1.      Pengajaran harus ada aktivitas
2.      Aktivitas menimbulkan pengalaman
3.      Pengajaran bedasarkan minat dan perhatian
4.      Pengajaran menjalin teori dan praktek
5.      Pengajaran berpaduan belajar dan bekerja
6.      Pengajran harus sistematis sesuai pedoman yang ada
7.      Peragaan

ü  Unsur anak
Keadaan anak akan menerima pelayanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembanganya. Sebagai bentuk interaksinya yaitu mengenali anak dengan sebaik-baiknya.
ü  Unsur kedewasaan
Bicara kedewasaan berarti kita membicarakan mengenai cara berpikir seseorang ataupun cara bertingkah laku seseorang, bukan mengenai masalah umur/usia seseorang. Umumunya semakin bertambah usia seseorang, kedewasaannya juga bertambah. Dalam usia yang sama, tingkat kedewasaan seseorang belum tentu sama dengan orang lain. Inilah yang menyebabkan kita sering menjumpai orang yang umurnya lebih tua namun tingkat kedewasaannya jauh dibanding seseorang yang lebihmudadarinya.
Jadi sebenarnya tingkat kedewasaan itu akan selalu berkembang (kalau tidak ada halangan). Namun, tingkat perkembangan kedewasaan seseorang dengan orang lain tidaklah sama, ada yang cepat, ada pula yang lambat. Tingkat kedewasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama keluarga dan teman, beban hidup/masalah yang dihadapi, tingkat pendidikan mungkin juga mempengaruhi karena kedewasaan itu sebenarnyaadalahprosespembelajaran.
Tidak ada alat ukur yang pasti untuk mengetahui tingkat kedewasaann seseorang. Kedewasaan itu relatif, tidak bisa diukur, namun dapat dibandingkan.

4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,luhur , pantas , benar , dan indah untuk  kehidupan.karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditunjukkan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya. Disini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.
Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting , maka menjadi keharusan bagi pendidikan untuk memahaminya. Kekurangpahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan didalam melaksanakan pendidikan. Gejala demikian oleh Langeveld disebut salah teoretis (Langeveld,1995.)
Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak . tujuan demikian bersifat umum ,ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan didalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.
Macam-macam tujuan pendidikan adalah sebagai berikut.
§  Tujuan umum.
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan ruhani peserta didik. Maksud kedewasaan jasmani adalah jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai batas pertumbuhan maksimal, maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi. Sedangkan maksud kedewasaan ruhani adalah peserta didik sudah mampu mendorong dirinya sendiri, mampu berdiri sendiri, mampu bertanggung jawab atas semua perbuatanya.
§  Tujuan khusus.
Adalah tujuan-tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa tujuan khusus diperlukan antra lain :

a)      Pengkhususan tujuan memungkinkan dilaksanakannya tujuan umum  melalui proses pendidikan.
b)      Adanya kekhususan dari peserta didik,yaitu yang berkenaan dengan jenis kelamin, pembawaan dan minatnya, kemampuan orang tuanya, lingkungan masyarakatnya.
c)      Kepribadian yang menjadi sasaran untuk dibentuk atau dikembangkan bersifat kompleks sehingga perlu dirinci dan dikhususkan, aspek apa yang dikembangkan.
d)     Adanya tahap-tahap perkembangan pendidikan.jika proses dari satu tahap pendidikan tercapai disebut satu tujuan sementara telah tercapai Misalnya: Tujuan SD, tujuan SMP, dan seterusnya.
e)      Adanya kekhususan masing-masing lembaga penyelenggaraan pendidikan seperti pendidikan kesehatan, pertanian, dan lain-lain ataupun jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
f)       Adanya tuntutan persyaratan pekerjaan dilapangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik sebagai pilihannya.
g)      Diperlukannya teknik tertentu yang menunjang pencapaian tujuan lebih lanjut misalnya membaca dan menulis dalam waktu yang relatif pendek.
tujuan khusus yang berhubungan dengan ini bersifat teknis , yang berfungsi sebagai tujuan antara . karena sifatnya teknis ( tidak ideologis) maka bisa berlaku dalam pendidikan yang berbeda ideologinya
h)      Adanya kondisi situasional, yaitu peristiwa-peristiwa yang secara kebetulan muncul tanpa direncanakan . karena ada sesuatu peristiwa dimana pendidik memandang perlu untuk bertindak, maka bertindaklah pendidik dengan maksut  atau tujuan tertentu.Misalnya ada murid yang berprestasi, guru lalu memberi pujian dengan tujuan murid terdorong belajar lebih giat(reirforcement).
i)        Kemampuan yang ada pada pendidik.

§  Tujuan tak lengkap.
Adalah tujuan dari masing-masing aspek pendidikan, yang menyangkut sebagian aspek manusia. Misalnya aspek psikologis, biologis atau sosiologis saja.
§  Tujuan insidental
 adalah tujuan yang timbul secara kebetulan. Secara mendadak dan pada saat tertentu. Misal tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah, orang tua menegur anaknya agar berbicara sopan.
§  Tujuan sementara.
Tujuan sementara adalah tujuan yang sifatnya sementara. Ketika tujuan sementara berhasil dicapai, tujuan itu akan ditinggalkan dan diganti dengan tujuan lain. Dan merupakan tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fase-fase tertentu dari pendidikan. Misalnya, orangtua ingin anaknya berhenti merokok, dengan cara mengurangi uang sakunya. Jika tujuan tersebut sudah tercapai, lalu diganti dengan tujuan lain misalnya agar tidak suka begadang.
§  Tujuan perantara( intermediet )
Adalah merupakan alat, perantara, sarana untuk mencapai tujuan-tujuan lain atau tujuan pokok. Misal mempelajari bahasa guna mempelajari literatur-literatur asing.

Menurut Bloom, tujuan pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
§  Cognitive domain
Cognitive domain meliputi kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat tercapai setelah dilakukanya proses belajar mengajar. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam kemampuan tersebut bersifat hierarkis. Artinya, untuk mencapai semuanya harus sudah memiliki kemampuan sebelumnya.
§  Affective domain
Berupa kemampuan untuk menerima, menjawab, menilai, membentuk, dan mengarakterisasi.
§  Psychomotor domain
Terdiri dari kemampuan persepsi, kesiapan, dan respon terpimpin.

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
Isi pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses pendidikan. Contohnya materi pelajaran, bimbingan dan konseling, pengayaan, dan bahan ajar.Isi pendidikan berlandaskan pada tujuan pendidikan, terutama di Indonesia adalah tujuan pendidikan nasional. Kriteria atau syarat utama dari isi pendidikan dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam pemilihan materi pelajaran adalah sebagai berikut.
  • Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
  • Bahan/materi penting untuk diketahui oleh peserta didik
  • Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya sehari-hari
  • Bahan tersebut merupakan bahan wajib sesuai dengan tuntunan kurikulum
  • Bahan yang susah diperoleh sumbernya perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru.

6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan)
Alat dan metode di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus, alat itu untuk melihat jenisnya, sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Abu Ahmadi membedakan alat pendidikan ini ke dalam beberapa kategori:
§  Alat Pendidikan Positif dan Negatif
Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik. Misalnya, pujian agar anak mengulang pekerjaan yang menurut ukuran adalah baik. Alat pendidikan negatif dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk. Misalnya, larangan atau hukuman agar anak tidak mengulangi perbuatan yang menurut ukuran norma adalah buruk.
§  Alat pendidikan Preventif dan Korektif
Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk mencegah anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik. Misalnya peringatan atau larangan.
Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakukan peserta didik. Misalnya hukuman.
§  Alat Pendidikan yang Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan
Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar peserta didik menjadi senang. Misalnya dengan hadiah atau ganjaran.
Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat peserta didik merasa tidak senang. Misalnya hukuman atau celaan.

7. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan/ Milieu)
Pengertian lingkungan pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu yang meliputi terjadinya proses pendidikan. Para ahli membedakan jenis lingkungan pendidikan menjadi dua, yaitu sebagi berikut.
  • Lingkungan Alam.
Adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di luar diri anak yang selain manusia, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, rumah, dan sebagainya.
  • Lingkungan Sosial.
 Adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contohnya adalah teman sekelas, tetangga, dan sebagainya.Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan dibedakan atas:
ü  Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orangtua harus membutuhkan suasana edukatif di lingkungan keluarganya sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orangtua yang mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga dengan baik sejak anak dalam kandungan. Begitu pentingnya pengaruh pendidikan anak dalam keluarga, sehingga orangtua harus menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung jawab yang harus dilakukan orangtua antara lain :
a.       Memelihara dan membesarkan anak
Tanggung jawab ini merupakan dorongan alami yang harus dilaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar dia dapat hidup secara berkelanjutan.
b.      Melindungi dan menjamin kesehatannya
Orangtua bertanggung jawab terhadap perlindungan anak, termasuk menjamin kesehatan anak, baik secara jasmani ataupun ruhani dari berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
c.       Mendidik dengan berbagai ilmu
Orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap pendidikan anak. Orang tua perlu membekali anaknya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anaknya kelak, sehingga pada masa dewasanya mampu mandiri dan bermanfaat bagi kehidupan sosial, bangsa dan agamanya.
d.      Membahagiakan kehidupan anak
Kebahagiaan anak menjadi kebahagiaan dari orangtua. Oleh sebab itu, orangtua harus senantiasa mengupayakan kebahagiaan anak dalam kapasitas pemenuhan kehidupan sesuai dengan perkembangan usianya, yang diiringi dengan memberikan pendidikan agama dan akhlak yang baik.
            Untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab itu, dalam konsep pendidikan modern, orangtua bersikap demokratis terhadap anak. Artinya, orangtua mampu menciptakan suasana dialog dengan anak., sehingga dapat menumbuhkan hubungan keluarga yang harmonis, saling menghormati, disiplin, dan tanggung jawab masing-masing. Suasana demikian akan sangat mendukung kepribadian anak, sehingga anak akan terbiasa dengan sikap yang baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.

ü  Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional, dengan program yang dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat kanak-kanak(TK) sampai Pendidikan Tinggi (PT).
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalani keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut:
a.          pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
b.         usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
c.         waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
d.         materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e.         adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
1.   Sifat-sifat lembaga pendidikan .
a.          tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b.         merupakan lembaga pendidikan formal.
c.          merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
2.   fungsi dan peranan sekolah.
peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,adalah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
b. Spesialisasi.
c. Efisiensi-
d. SosialisasL
e. konservasi dan transmisi cultural.
f. transisi dari rumah ke masyarakat.
3. Macama – macam sekolah
a. ditinjau dari segi yang mengusahakan
§  Sekolah negeri
                 o   Sekolah swasta
b. ditinjau dari sudut tingkatan
                 o   Pendidikan dasar
                 o   Pendidikan menengah
                 o   Pendidikan tinggi
c. ditinjau dari sifatnya
                 o   Sekolah umum
                 o   Sekolah kejuruan

Sekolah melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat. Kondisi itu muncul karena keluarga dan masyarakat. Kondisi itu muncul karenaAM,

ü  Masyarakat

Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Secara tidak langsung, masyarakat telah melakukan kerjasama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Dalam konsep pendidikan, masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga semakin baik pendidikan anggotanya, maka semakin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan.
Ditinjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan terencana kepada anggotanya, tetapi tidak sistematis. Masyarakat menerima semua anggota yang beragam untuk diarahkan menjadi anggota yang sejalan dengan tujuan masyarakat itu sendiri yang berorientasi pada pencapaian kesejahteraan sosial, jasmani-ruhani, dan mental spiritual.
Pendidik di masyarakat adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap pendewasaan warga lainya (baca: perangkat desa, tokoh) melalui sosialisasi lanjutan. Dasar pendidikanya diberikan oleh keluarga dan sekolah. Sedangkan masyarakat melanjutkan pendidikan dalam lingkup yang lebih luas, termasuk didalamnya pemahaman terhadap bergaul dan berinteraksi. Melalui sosialisasi lanjutan, diharapkan peserta didik yang telah menjadi warga dapat melaksanakan fungsinya sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang banyak.
Secara fungsional dan struktural, mereka (perangkat desa dan tokoh masyarakat) bertanggung jawab terhadap perilaku warga di lingkungan masing-masing. Secara konsepsional, tanggung jawab pendidikan yang dibebankan kepada mereka berupa pengawasan, penyaluran, pembinaan, dan peningkatan kualitas anggotanya.
Pengawasan merupakan tugas untuk mengawasi jalanya nilai sosial dan budaya, aturan sosial, dan aturan agama. Penyaluran merupakan tugas menyalurkan aspirasi dan keinginan masyarakat untuk dapat hidup bahagia dan sejahtera, aman, serta berintegrasi dengan kebijakan pemerintah. Sedang maksud pembinaan dan peningkatan kualitas adalah membina dan meningkatkan kualitas kehidupan warga dengan mengadakan kegiatan yang dapat menunjang terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera, seperti kegiatan PKK, karang taruna, koperasi, dan lain-lain.
Untuk mengoptimalkan kemampuan, bakat, minat dan kepribadian peserta didik, dibutuhkan lingkungan pendidikan yang mendukung. Artinya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat harus seimbang dan saling bekerja sama dengan baik, sehingga tujuan pendidikan secara utuh dapat tercapai dengan optimal.




BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Pendidikan merupakan Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia yang dalam pengertianya tidak dapat di artikan secara sempit karna tergantung oleh berbagai pembatas – pembatas oleh para ahli
dan dalam pengimplikasian terhadap tujuan pendidikan itu kita perlu meng kaji tentang unsur – unsur pendidikan itu sendiri yang mana dari unsur – unsur itu timbul permasalahan yang membuat hasil dari pendidikan itu sendiri terbilang gagal, unsur – unsur itu meliputi
1.      Subyek yang dibimbing (peserta didik)
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)
o   Komunikasi
o   Kesengajaan
o   Kewibawaan
o   Normatif
o   Unsur anak
o   Unsur kedewasaan
4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode pendidikan)
7.      Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Yang mana dari unsur – unsur ini harus saling bersinambung sehingga tujuan dan manfaat pendidikan dapat dicapai secara optimal dan membanggakan.

3.2 SARAN
Agar pendidikan dapat Berjalan dengan baik dan tercapai manfaat nya maka para pendidik harus faham dan mengerti tentang arti pendidikan itu sendiri dan juga faham akan unsur – unsur apa saja yang ada dalam pendidikan sehingga pendidik dapat bertindak sesuai jalan yang benar dalam mendidik peserta didik



DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, Uhbiyati Nur. 2001. Ilmu Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.
Hartono.2008. Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan, (online), (http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/11/bab-ii-pengertian-dan-unsur-unsur-pendidikan/, diakses 25 september 2013).
Sula La, Tirtarahardja Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarno Wiji. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.
Suwarno.1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar