RSS

BPD Teori Belajar Sosial



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian
Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar prilaku yang tradisional (behavioristik). Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1969). Prinsip belajar menurut Bancura adalah usaha menjelaskan belajar dalam situasi alami. Adapun pengertian dari teori pembelajaran sosial (social learning theory) atau pembelajaran obsevasional (observation learning) yaitu :
·           Pembelajaran observasional merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
·           Pembelajaran observasional merupakan proses dimana informasi diperoleh dengan memerhatikan kejadian-kejadian dalam lingkungan.
Dalam studi pendidikan menunjukkan perilaku anak dipengaruhi oleh pengalaman tak langsung atau pengalaman pengganti dengan kata lain apa yang mereka lihat dilakukan atau dialami orang lain akan mempengaruhi perilaku mereka.
2.2     Fase - Fase Teori Belajar Sosial
Pemodelan merupakan konsep dasar dari toeri belajar sosial Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Seseoran belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain atau model. Hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-mengulang kembali. Dengan jalan ini memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk mengekspresikan tinkahlaku yang dipelajari.
Menurut Bandura (1977), ada empat fase belajar dari model, yaitu fase perhatian, retensi, reproduksi dan motivasi.
2.2.1         Fase Perhatian
Fase pertama dalam belajar pemodelan adalah memberikan perhatian pada suatu model. Pada umumnya siswa memberikan perhatian pada model-model yang menarik berhasil, menimbulkan minat dan populer. Dalam pembelajaran guru yang bertindak sebagai model bagi siswanya harus dapat menjamin agar siswa dapat memberikan perhatian kepada bagian-bagian penting dari pembelajaran, atau dengan mendemonstrasikan suatu kegiatan. Di samping itu suatu model harus memiliki daya tarik, misalnya untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan, guru seharusnya menggunakan model tumbuhan, dengan fariasi warna yang bermacam-macam sehingga bagian-bagian tumbuhan tersebut tampak jelas dan siswa termotivasi untuk mempelajarinya.
2.2.2         Fase Retensi
Belajar observasional terjadi berdasarkan kontiguitas. Dua kejadian contiguous yang diperlukan ialah perhatian pada penampilan model dan penyajian simbolik dari penampilan itu dalam memori jangka panjang. Bandura mengemukakan bahwa peranan kata-kata, nama-nama atau bayangan yang kuat yang dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang dimodelkan dalam mempelajari dan mengingat perilaku sangatlah penting. Materi pelajaran akan lama diingat bila terjadi pengulangan terbuka. Akan tetapi, pengulangan tidak harus selalu terbuka. Pengulangan tertutup dari perilaku yang dipelajari melalui belajar observasional kerap kali dilakukan oleh para mahasiswa calon guru yang mempersiapkan pelajaran mereka yang pertama. Dari guru pamong atau guru model, mahasiswa calon guru itu belajar bagaimana berdiri di muka kelas, bagaimana memberikan pembelajaran pendahuluan, menulis konsep atau kata-kata baru di papan tulis, memberikan giliran kepada siswa-siswa, memberikan rangkuman, dan lain-lainnya. Sebelum mahasiswa itu memberikan pelajarannya, dalam pikiran ini membayangkan persiapan yang telah dibuatnya. Pengulangan tertutup semacam ini menolong mahasiswa untuk mengingat unsure-unsur pokok perilaku yang harus dikuasai. Pengulangan tertutup ini menolong terbentuknya kesesuaian antara perilaku mahasiswa itu dan perilaku model.
2.2.3         Fase Reproduksi
Dalam fase ini kode-kode dalam memori membimbing penampilan yang sebenarnya dari tingkah laku yang baru diamati. Derajat ketelitian yang tertinggi dalam belajar mengamati adalah apabila tindakan terbuka mengikuti pengulangan secara mental. Fase reproduksi dipengaruhi oleh tingkat perkembangan individu. Fase reproduksi mengijinkan model untuk melihat apakah komponen-komponen urutan tingkah laku sudah dikuasai oleh si pengamat. Pada fase ini, juga si model hendaknya memberikan umpan balik terhadap aspek-aspek yang sudah benar ataupun ada hal-hal yang masih salah dalam penampilan.
2.2.4         Fase Motivasi
Pada fase ini, si pengamat akan termotivasi untuk meniru model, sebab mereka merasa bahwa dengan berbuat seperti model, mereka akan memperoleh penguatan. Memberikan penguatan untuk suatu tingkah laku tertentu akan memotivasi pengamat untuk berunjuk perbuatan. Aplikasi fase motivasi di dalam kelas dalam pembelajaran pemodelan sering berupa pujian atau pemberian nilai.

2.3     Kelebihan Kekurangan Teori Belajar Sosial
v  Kelebihan
1.    Berfokus pada situasi yang mempengaruhi perilaku
Satu karakteristik dari struktural, trait, dan teori organisme adalah bahwa mereka menempatkan penyebab perilaku utama di dalam diri seseorang dan oleh karena itu teori ini meramalkan bahwa seseorang akan bertindak sama pada situasi yang berbeda. Dengan begitu Freud, mengharapkan seorang anak dengan superego yang kuat menjadi sangat sulit dikontrol dalam kebanyakan situasi. Pada hal yang sama Piaget relatif tidak tertarik pada kenyataannya bahwa konservasi diperoleh untuk area tertentu sebelum yang lainnya atau memperoleh sebagian pengetahuan baru boleh jadi diperlihatkan di dalam situasi yang lainnya. Teori belajar, pada lawannya telah mengambil cara berpendirian berperilaku seseorang pada kenyataannya jenis tipikal dari situasi ke situasi yang lain, tergantung pada stimulus dan penguat yang ditemukan pada masing-masing situasi dan pada pengalaman masa lalu apakah yang diperoleh seseorang pada situasi tersebut.
2.    Berfokus pada alat pengamatan, perilaku sosial emosional dan motivasi
Walaupun banyak ahli teori yang mengakui bahwa pikiran dalam suatu konteks sosial, mereka tidak banyak menyediakan keterangan yang detail. Pembatasan ini adalah suatu masalah yang serius. Ada 2 pertanyaan inti di sini yaitu: pertama, bagaimana pengalaman sosial mempengaruhi perkembangan kognitif? Berkenaan dengan pertanyaan pertama, teori belajar sosial menguraikan bagaimana modeling, instruksi dari lainnya dan pelajaran seolah mengalami sendiri tentang hukuman dan penguatan mengabarkan informasi untuk anak-anak. Banyak informasi baru yang datang dari yang lainnya dibanding dari trial and error yang langsung dialami oleh dunia fisik. Bahkan gaya pengolahan informasi, seperti pengambilan keputusan yang mengikuti kata hati dapat ditiru. Kedua, bagaimana cara pengembangan teori mempengaruhi pemahaman peristiwa sosial anak-anak? Berkenaan dengan pertanyaan ini, jawaban Bandura adalah perkembangan kognitif pengertian sosial dengan cara berikut ketika anak-anak menjadi semakin terampil dalam mengambil keputusan, mewakili peristiwa secara simbolis, menggunakan strategi memori dan menyusun kembali pengetahuan yang lalu, hal ini menjadi lebih efisien pada pemahaman perilaku yang mereka amati.
3.    Memberikan pengertian tentang gejala-gejala perkembangan anak.
4.    Memberikan pengertian mengenai peranan interaksi antara lingkungan dengan anak, misalnya : ibu dengan anaknya yang sedang belajar bahasa.
v  Kelemahan
1.    Perhatian tentang perkembangan kognitif tidak cukup
Teori Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut. Bagaimanapun, alam dari sistem kognitif, bagaimana itu berkembang, dan bagaiman pengembangan ini mempengaruhi penelitian belajar mengutamakan untuk keberhasilan. Walaupun teori ini telah bebas mengadopsi teori pengolahan informasi yang telah diperhitungkan dari pemikiran, hanya gambaran umum yang diperhitungkan, seperti penyajian simbolis, perhatian, penyimpanan informasi, konstruksi aturan dan verifikasi.

2.4     Aplikasi Teori Belajar Sosial
Ø  Aplikasi teori belajar sosial lebih menunjuk pada ruh atauspirit human being selama proses pembelajaran yangmewarnai metode-metode yang diterapkan.
Ø  Guru : memberikan motivasi, kesadaran mengenai maknabelajar dalam kehidupan siswa.
Ø  Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center)yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkanpotensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diriyang bersifat negatif.
Ø  Proses belajar : menyenangkan dan bermakna bagi siswa.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar